MAJALENGKA — Aktivitas kegempaan kembali terjadi di Kabupaten Majalengka. Pada Kamis, 27 November 2025, sekitar pukul 16.12 WIB, BMKG mencatat gempa bumi Magnitudo 2,3 yang berpusat di wilayah Kecamatan Malausma dengan kedalaman sekitar 21 kilometer.
Meski terdeteksi oleh sensor BMKG, gempa tersebut nyaris tidak terasa oleh warga. Sejumlah masyarakat di sekitar Malausma maupun kecamatan terdekat mengaku tidak merasakan guncangan apa pun.
Situasi Terkendali, Tidak Ada Kerusakan
BPBD Majalengka memastikan bahwa gempa berkekuatan kecil ini tidak memberikan dampak terhadap bangunan maupun fasilitas umum. Hingga Kamis sore, tidak ada laporan mengenai kerusakan rumah, jalan, ataupun gangguan layanan publik.
Petugas BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk memastikan kondisi di lapangan tetap aman.
“Semua laporan yang kami terima menyatakan kondisi normal. Gempa tidak menimbulkan efek berbahaya,” ujar BPBD Majalengka.
Majalengka dalam Zona Rawan Kegempaan
Majalengka termasuk salah satu wilayah yang berada dekat struktur sesar aktif di Jawa Barat. Kondisi ini membuat aktivitas gempa berskala kecil sering terjadi dan menjadi bagian dari dinamika alam wilayah tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, BMKG mencatat beberapa kejadian gempa ringan yang tidak berdampak signifikan. Para pakar menjelaskan bahwa gempa kecil semacam ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak terjadi peningkatan aktivitas yang drastis.
Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada
Meski situasi aman, BPBD memberikan beberapa imbauan bagi warga Majalengka:
- Tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pemerintah daerah.
- Hindari penyebaran kabar yang belum jelas sumbernya.
- Lakukan pemeriksaan ringan pada bangunan jika merasakan guncangan.
- Segera laporkan ke BPBD bila ada tanda-tanda kerusakan pada rumah atau fasilitas umum.
Aktivitas Warga Berjalan Normal
Hingga berita ini diterbitkan, aktivitas warga Majalengka tetap berlangsung seperti biasa. Tidak ada penutupan jalan, tidak ada laporan kerusakan, dan situasi di seluruh kecamatan dinyatakan aman. BMKG terus melakukan pemantauan dan akan memberikan pembaruan jika terjadi perkembangan baru.
