MAJALENGKA — Pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP untuk wilayah Sumedang, Majalengka, dan Subang (SMS) tiba-tiba ditunda meski kegiatan sudah dimulai. Keputusan mendadak ini memicu berbagai dugaan mengenai dinamika dan strategi politik yang sedang berlangsung di tubuh partai.
Acara yang dipusatkan di sebuah hotel di Kota Cirebon tersebut awalnya dibuka secara singkat oleh Ketua DPP PDIP, Prof. Rokhmin Dahuri. Namun, agenda pemilihan kepengurusan DPC untuk tiga daerah itu tidak berlanjut, sehingga peserta yang sudah hadir dibuat bingung dengan keputusan penundaan tersebut.
Ketegangan Internal Jadi Sorotan
Sumber dari internal PDIP menyebutkan bahwa penundaan ini diduga kuat berkaitan dengan belum finalnya proses rekomendasi calon Ketua DPC, khususnya di Kabupaten Majalengka. Beberapa kubu internal disebut belum mencapai kesepakatan terkait figur yang akan diusung DPP.
Ketegangan antar kelompok pendukung kandidat membuat suasana dinilai tidak kondusif untuk melanjutkan proses konferensi. Kondisi ini diperparah oleh adanya perbedaan sikap antara pengurus di tingkat daerah dan pusat.
Dinamika Politik Tak Bisa Diabaikan
Pengamat politik lokal menilai penundaan ini sebagai sinyal bahwa dinamika internal PDIP di wilayah SMS sedang memasuki fase strategis. Dengan agenda politik 2026–2027 yang sudah mengintai, setiap keputusan mengenai struktur kepengurusan akan sangat berpengaruh pada arah gerakan partai.
Penundaan Konfercab dianggap sebagai langkah hati-hati agar keputusan yang diambil tidak memicu konflik yang lebih besar di tingkat kader maupun simpatisan.
Kader Menunggu Kepastian Jadwal Baru
Hingga kini, belum ada kepastian dari DPP PDIP mengenai jadwal pengganti Konfercab untuk wilayah Sumedang, Majalengka, dan Subang. Para kader berharap klarifikasi segera diberikan agar proses konsolidasi di tingkat daerah tetap berjalan sesuai rencana.
Ketiadaan penjelasan resmi memunculkan berbagai spekulasi di lapangan. Karena itu, kader meminta DPP untuk segera memberikan kejelasan arah agar soliditas partai tetap terjaga.