Disorot DPRD, Literasi Aktivis Mahasiswa Dinilai Belum Optimal, PMII Didorong Perkuat Kader Jurnalistik

Majalengka – Kondisi literasi di kalangan aktivis mahasiswa menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majalengka. DPRD menilai masih diperlukan penguatan kapasitas literasi, khususnya dalam kemampuan jurnalistik dan pengelolaan informasi di era digital.

Sorotan tersebut muncul seiring meningkatnya arus informasi di media sosial yang tidak selalu diiringi dengan kemampuan verifikasi dan pemahaman konteks. Aktivis mahasiswa diharapkan mampu menjadi penyeimbang informasi, bukan justru ikut menyebarkan konten yang belum teruji kebenarannya.

Aktivis Mahasiswa Diharapkan Lebih Kritis dan Bertanggung Jawab

Anggota DPRD Majalengka menegaskan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman etika bermedia, kemampuan analisis, serta tanggung jawab sosial dalam menyampaikan informasi kepada publik.

“Mahasiswa memiliki peran strategis sebagai kelompok intelektual. Karena itu, kemampuan literasi dan jurnalistik harus terus diperkuat agar mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” kata salah satu anggota DPRD.

PMII Dinilai Punya Modal Besar Cetak Jurnalis Muda

Sebagai organisasi kaderisasi, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dinilai memiliki modal sumber daya manusia yang besar untuk melahirkan jurnalis muda yang profesional. DPRD mendorong PMII agar lebih aktif menyelenggarakan pendidikan jurnalistik, pelatihan penulisan berita, serta penguatan literasi media digital.

Langkah tersebut diharapkan dapat menghasilkan kader yang mampu menyampaikan gagasan secara kritis, objektif, dan berimbang, sekaligus menjadi penangkal hoaks di ruang publik.

Penguatan Literasi untuk Ruang Publik yang Sehat

Dorongan DPRD ini juga menjadi bagian dari upaya membangun ruang publik yang sehat dan informatif di Kabupaten Majalengka. Kolaborasi antara pemerintah daerah, legislatif, organisasi mahasiswa, dan komunitas literasi dinilai penting untuk meningkatkan kualitas informasi di tingkat lokal.

Dengan literasi yang kuat, mahasiswa diharapkan mampu berperan sebagai agen perubahan yang mendorong terciptanya masyarakat yang lebih kritis dan berpengetahuan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *